DEIRK: Jangan Ajari Textbook Tapi Ajari Mereka Bahasa

Dosen dari Jerman sedang memberikan perkuliahan 

Banda Aceh, Mr. Deirk Anderson yang merupakan seorang dosen bahasa Inggris dari Jerman kembali memberikan perkuliahannya di ruang baca Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UIN Ar-raniry, Sabtu (18/3). Pada pertemuan kali ini, mahasiswa dan mahasiswi kepengurusan baru EDSA Ar-raniry yang mendapatkan kesempatan untuk menghadiri perkuliahan tersebut.

Perkuliahan itu dimulai dengan beberapa pernyataan yang lebih luas dari pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Mr.Anderson memberikan pernyataan-pernyataan yang lebih mengarah kepada pemecahan masalah dalam pendidikan.

“If you were a teacher, how do you deal with the students that lack of English. Such as lot of mistakes in basic grammar? (Jika kalian seorang guru, bagaimana cara kalian menghadapi siswa-siswa yang lemah dalam berbahasa inggris, contohnya seperti kesalahan dalam grammar dasar)” ujarnya.

Dia juga melanjutkan dengan menanyakan beberapa pertanyaan kepada setiap mahasiswa yang hadir di ruangan tersebut, mengenai jangka waktu yang telah mereka habiskan untuk belajar bahasa inggris. 

Ada yang menjawab dari semenjak mereka kecil dan ada beberapa memberikan jawaban bahwa mereka mulai fokus ketika berada di sekolah menengah atas.

“Kita bisa mengajarkan mereka dengan cara membangun sebuah club Bahasa Inggris sehingga mereka bisa saling mengembangkan bahasa mereka, serta kita bisa memberikan tanggung jawab kepada siswa yang lebih pandai untuk mengajarkan temannya yang belum bisa dalam grup tersebut. Lagipun itu akan mempermudah proses pembelajaran itu sendiri” jawab Alvi Rahmi.

Kemudian pertanyaan tersebut juga ikut dijawab oleh mahasiswa-mahasiswi lainnya dengan berbagai persepsi mereka berdasarkan pengalaman yang dilalui, karena mayoritas dari mereka bekerja separuh waktu sebagai tenaga pengajar diberbagai lembaga swasta.

”jangan ajari siswamu tentang textbook, tapi ajarkan mereka berbahasa Inggris karena yang mereka pelajari adalah Bahasa Inggris” jawabnya sembari melakukan candaan. Dia menjelaskan bahwa mengajar bahasa itu tak hanya berpanduan pada buku semata, tetapi gunakan beberapa metode pengajaran lainnya. salah satunya adalah belajar sambil memainkan permainan namun selipkan materi pembelajaran dalam permainan tersebut. Mr. Anderson menambahkan bahwa siswa akan lebih mudah belajar jika mereka senang.

Pada saat perkuliahan akan berakhir, Mr. Andeson juga memberikan kesempatan bertanya kepada mereka mengenai permasalaahan yang mereka hadapi dalam proses pengajaran. Kemudian Mr. Anderson mengakhiri perkuliahan dengan memberikan beberapa solusi serta beberapa situs web yang bisa mereka kunjungi untuk mendapatkan kiat-kiat dalam mengajar.

Penulis: Mahathir Rafsanjani


Comments