Pasukan Suriah kembali memasuki Palmyra yang dikuasai ISIS

Pasukan pemerintah Suriah telah memasuki kota kuno Palmyra, mendesak kembali militan yang menyebut diri Negara Islam atau ISIS, kata para pegiat HAM.
Pasukan Suriah dan sekutu mereka yang didukung oleh serangan udara Rusia, dilaporkan telah merebut sebagian wilayah barat kota itu.
Kaum pejihad ISIS merebut kembal Palmyra bulan Desember lalu, setelah lepas ke tangan pemerintah Maret sebelumnya.
Sebagian kota purba yang merupakan situs arkeologi Unesco itu telah dihancurkan oleh militan.
Terjadi gempuran dan baku tembak berat di kota bersejarah itu seiring meningkatnya serangan, lapor Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), sebuah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris.
Media yang dijalankan oleh gerakan Hizbullah Lebanon yang merupakan sekutu pemerintah Suriah mengatakan sebelumnya bahwa pasukan pro-pemerintah telah mencapai benteng kuno, yang terletak di sebuah bukit yang menghadap reruntuhan terkenal peninggalan era-Romawi.
Pasukan pemerintah Suriah juga menyita kawasan strategis yang dikenal sebagai "segitiga Palmyra segitiga," lapor kantor berita resmi Suriah, Sana.
ISIS menguasai kawasan reruntuhan dan kota di dekatnya, yang dikenal secara lokal sebagai Tadmur, selama 10 bulan setelah merebutnya untuk pertama kalinya pada bulan Mei 2015. Mereka meledakkan kuil-kuil, menara penguburan dan Gerbang Kejayaan, dengan alasan semua kuil, bangunan dan patung itu adalah berhala.
Mereka juga menghancurkan Kuil Bel - tempat kudus para dewa Palmyra- yang merupakan salah satu bangunan keagamaan paling penting dari akabd pertama di Timur.

Kota purba Palmyra
  • Situs warisan budaya dunia Unesco
  • Situs itu terdiri dari berbagai reruntuhan monumental dari ebuah kota yang besar, yang pernah menjadi salah satu pusat budaya terpenting dunia pada zamannya.
  • Seni dan budaya dari abad pertama dan kedua, memadukan teknik Yunani dan Romawi dengan tradisi lokal dan pengaruh Persia.
  • Lebih dari 1.000 pilar, sebuah aquaduk (saluran air di atas) zaman Romawi dan sebuah nekropolis yang menaakjubkan yang terdiri dari 500 makam kuno.
  • Lebihd ari 150.000 turis berkunjung ke Palmyra setiap tahunnya sebelum meletusnya konflik.
Maret tahun lalu para militan berhasil dipaksa keluar oleh serangan pemerintah yang didukung Rusia, tapi mereka kembali merebut Palmyra saat pasukan pro-pemerintah memusatkan perhatian pada upaya untuk merebut kota Aleppo akhir tahun lalu.
Pada bulan Januari, gambar satelit mengungkapkan bahwa kelompok ISIS menghancurkan Tetrapylon - susunan empat struktur pilar yang kebanyakan merupakan replika- dan sebagian Teater Romawi.
Sementara itu, Amerika Serikat mengatakan sejumlah lokasi yang dikuasai sekutu mereka dari Koalisi Arab Suriah dibom oleh pesawat Rusia dan Suriah dekat Al Bab, kota yang dikuasai ISIS di Suriah utara.
"Saya kira mereka menyangka lokasi-lokasi itu dikuasai oleh ISIS, padahal sebagian dikuasai oleh pasukan koalisi kami," kata Letnan Jenderal Stephen Townsend kepada wartawan.
Sumber: BBC

Comments