Foto Bana di tengah puing kota Aleppo pada 10 Oktober 2016, sebelum gadis kecil ini mengungsi (AFP PHOTO/THAER MOHAMMED)
Ankara - Bocah perempuan Suriah, Bana Al-Abed, yang menjadi simbol tragedi Aleppo akhirnya mendapat kewarganegaraan Turki. Bersama keluarganya, Bana telah dievakuasi keluar Suriah dan ditampung otoritas Turki.Seperti dilansir CNN, Sabtu (13/5/22017), Bana menarik perhatian dunia melalui foto dan kicauan via Twitter. Foto-foto dramatis yang diposting Bana menunjukkan kepada dunia bagaimana dampak konflik terhadap warga Suriah, terutama di Aleppo yang menjadi tempat tinggalnya.
Gadis kecil berusia 7 tahun ini rutin menceritakan pengalamannya di wilayah konflik via Twitter, sejak tahun lalu. Kicauan Bana menggunakan Bahasa Inggris sehingga mudah dimengerti. Dia dibantu ibundanya, Fatemah, yang seorang guru bahasa Inggris.
Akun Twitter Bana yang bernama @AlabedBana kini telah memiliki nyaris 370 ribu follower. Kisah Bana menarik perhatian penulis buku ternama asal Inggris, JK Rowling hingga Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Saat Aleppo direbut kembali militer Suriah dari kelompok pemberontak pada tahun lalu, evakuasi besar-besaran digelar. Bana dan keluarganya berhasil dibawa keluar dari Aleppo, meskipun evakuasi sempat diwarnai serangan oleh kelompok yang tak bertanggung jawab.
Awal tahun ini, Bana bersama ibunda, ayah dan dua adik laki-lakinya berhasil mencapai wilayah Turki dengan selamat. "Saya sangat senang, merasa sangat aman dan damai dan bisa bermain, tidak ada pengeboman," ucap Bana kepada CNN pada Februari lalu.
Pada Jumat (12/5) waktu setempat, Bana dan keluarganya akhirnya mendapat status kewarganegaraan Turki. Mereka menerima kartu identitas warga Turki di Bandara Esenboga Ankara.
Presiden Erdogan yang memberikan langsung kartu identitas itu kepada Bana dan keluarganya. Akun Twitter resmi Presiden Erdogan membahas soal pertemuan itu dengan melampirkan foto. "Presiden Erdogan memberikan kartu identitas Turki kepada Bana Alabed," demikian kicau @trpresidency yang merupakan akun resmi Presiden Turki pada 12 Mei.
"Saya menjadi warga negara Turki," kicau Bana via akun Twitternya. Dengan status kewarganegaraan yang baru ini, Bana akan memiliki lebih banyak waktu untuk menyelesaikan memoarnya.
Sumber: CNN
Comments
Post a Comment